Bunda Henny Apresiasi Dosen di Bekasi Lapor Dugaan Kekerasan Seksual  

- Jurnalis

Rabu, 11 Desember 2024 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Henny Adi Hermanoe (Pemerhati Perempuan)

Foto: Henny Adi Hermanoe (Pemerhati Perempuan)

BERITA BEKASI – Mengirimkan sebuah video porno dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual dalam bentuk daring.

Hal itu dikatakan, Pendiri Lembaga Perlindungan Anak sekaligus Pemerhati Perempuan, Henny Adi Hermanoe menanggapi dugaan asusila yang dialami seorang dosen perempuan berinisial AM (37) di Bekasi.

“Ketika seorang perempuan berani melaporkan atasannya atau salah satu petinggi sebuah Universitas dimana korbannya adalah seorang dosen disana, patut diapresiasi,” kata Henny menanggapi Matafakta.com, Rabu (11/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebab, kata bunda Henny sapaan akrabnya, tidak semua perempuan orang atau perempuan yang memiliki keberanian untuk melakukan pengaduan ke polisi, karena banyak hal yang tidak bisa disampaikan.

“Dan ketika keberanian seorang dosen perempuan untuk melaporkan pimpinannya kepada polisi tentu saja bisa menjadi pembelajaran bagi para korban-korban lainnya untuk berani menyuarakan kebenaran,” tegasnya.

Karena, sambung bunda Henny, hukum berlaku bagi siapa saja tidak pandang bulu “equality before the law”, sehingga bisa membuat efek jera dan efek tangkal bagi para pelaku asusila atau kekerasan seksual.

“Kita berharap hukum yang nantinya akan diberlakukan dapat membuat efek jera dan efek tangkal. Efek jera dimana pelaku tidak lagi ingin melakukan hal yang sama dikemudian hari,” jelasnya.

Baca Juga :  JNW Apresiasi Mendagri Stop Mutasi Jabatan di Momentum Pilkada

Sementara, lanjut bunda Henny, efek tangkal berlaku siapapun diluar sana laki-laki lain atau pihak-pihak lain yang punya keinginan melakukan kekerasan seksual akan berpikir dua kali dan mengurungkan niatnya.

“Karena mereka melihat hukuman yang sebanding atas perbuatan itu. Inilah yang dimaksud efek tangkal yang membuat orang berpikir untuk melakukan itu,” imbuhnya.

Jadi, tambah bunda Henny, apa yang telah dilakukan seorang dosen perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual dari atasannya disebuah perguruan tinggi ternama di Bekasi adalah hal yang patut diapresiasi.

“Karena ini menjadikan contoh yang baik bagi para korban lain untuk berani mengadukan hal ini ketika ada orang melakukan kekerasan seksual terhadap dirinya,” pungkasnya.

Diberitakan, seorang dosen perempuan berinisial AM (37) melaporkan salah seorang oknum petinggi Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi, terkait dugaan asusila atau kekerasan seksual ke Polres Metro Kota Bekasi, Selasa (10/12/2024) kemarin.

Korban AM datang ke Polres Metro Kota Bekasi didampingi Kuasa Hukum dan Bale Perempuan Kota Bekasi selaku perwakilan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

Sebelumnya, kasus dugaan asusila tersebut sudah ditangani Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penganganan Kekerasan Seksual (PPKS). Namun hasilnya hanya diberikan teguran agar tidak kembali mengulangi perbuatannya.

Baca Juga :  Kalah Tipis, Heri-Sholihin Resmi Gugat Hasil Pilkada Kota Bekasi ke MK

Padahal, hasil pemeriksaan atau investigasi Satgas PPKS, telah memutuskan bahwa pelaku HR diberhentikan yang diketahui korban AM saat hadir ikut menyaksikan isi putusan saat ditayangkan dilayar.

Sementara, sesuai Permendikbudristek Nomor: 30 Tahun 2021, tentang PPKS dilingkungan Perguruan Tinggi, penjatuhan sanksi harus sesuai dengan hasil pemeriksaan laporan Satgas PPKS. Semakin tinggi jabatan semakin besar sanksi yang dikenakan.

Korban AM pada awalnya memiliki keraguan untuk melakukan pelaporan kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Setelah mendapat saran dari Wakil Rektor 3 UNISMA, korban langsung melaporkan kepihak yang berwajib.

Menurut AM selaku korban, saran yang dilontarkan Wakil Rektor 3 UNISMA Bekasi, merupakan dorongan dan bentuk support terhadap dirinya untuk terus memproses kasus dugaan asusila atau kekerasan seksual yang dialaminya.

AM mengaku, sebagai seorang perempuan merasa dilecehkan lantaran dikirimi video syur atau video tak senonoh oleh oknum Pengawas YPI 45, HR pada Rabu 24 Juli 2024 Pukul 03:41 WIB menjelang Subuh.

Dua video itu, salah satunya berisi video seorang perempuan mengenakan hijab tanpa busana dan tayangan adegan intim yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik sekaligus pentinggi UNISMA Bekasi. (Dhendi)

Berita Terkait

FKMPB: Pj Dedi Supriyadi Gagal Memimpin Kabupaten Bekasi
JNW Apresiasi Mendagri Stop Mutasi Jabatan di Momentum Pilkada
Kalah Tipis, Heri-Sholihin Resmi Gugat Hasil Pilkada Kota Bekasi ke MK
JNW: Di Kabupaten Bekasi Oknum Kontraktor Palsukan Stempel Aja Adem
Bang Puteh Siap Maju Bersaing Dipemilihan Ketua KNPI Kota Bekasi
Kerugian Negara Bidang Infrasetruktur di Kabupaten Bekasi Terus Berlanjut
FKMPB Menduga Proyek Pagar SDN Sumberjaya 04 Tak Sesuai RAB
Partisipasi Pemilih Menurun, JNW: Anggaran KPU di Bekasi Perlu Audit
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 17:57 WIB

Bunda Henny Apresiasi Dosen di Bekasi Lapor Dugaan Kekerasan Seksual  

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:38 WIB

FKMPB: Pj Dedi Supriyadi Gagal Memimpin Kabupaten Bekasi

Rabu, 11 Desember 2024 - 08:36 WIB

JNW Apresiasi Mendagri Stop Mutasi Jabatan di Momentum Pilkada

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:45 WIB

JNW: Di Kabupaten Bekasi Oknum Kontraktor Palsukan Stempel Aja Adem

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:54 WIB

Bang Puteh Siap Maju Bersaing Dipemilihan Ketua KNPI Kota Bekasi

Berita Terbaru

Ilustrasi

Kiriminal

Dugaan Asusila Petinggi Kampus UNISMA Bekasi Dipolisikan

Rabu, 11 Des 2024 - 15:05 WIB

Foto: Kantor PT. Surya Muara Emas (SME)

Berita Utama

Perusahaan Jual Pasta Gigi Gol Tender Ratusan Miliar di Kejagung

Rabu, 11 Des 2024 - 13:47 WIB

Foto: Ketua FKMPB, Eko Setiawan

Seputar Bekasi

FKMPB: Pj Dedi Supriyadi Gagal Memimpin Kabupaten Bekasi

Rabu, 11 Des 2024 - 12:38 WIB

Foto: Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian

Seputar Bekasi

JNW Apresiasi Mendagri Stop Mutasi Jabatan di Momentum Pilkada

Rabu, 11 Des 2024 - 08:36 WIB