BERITA JAKARTA – Aktivis Siaga 98 mendukung sikap tegas Ketua DPR RI, Puan Maharani bahwa DPR RI, telah berkomitmen untuk menggelar Pemilu serentak pada 2024 dan menegaskan hingga kini tak ada lagi pembahasan terkait penundaan Pemilu, Selasa (14/6/2022) kemarin.
Sikap ini, penting bagi stabilitas politik menjelang Pemilu, sebab memberikan kepastian politik karena sebelumnya Ketua Projo yang juga pembantu Presiden menghidupkan kembali wacana perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Penundaan Pemilu menjadi wacana serangkaian dengan perpanjangan. Ini jelas melanggar amanat rakyat dan reformasi 98 tentang pembatasan jabatan Presiden,” terang Koordinator Siaga 98, Hasanudin dalam keterangan pers, Rabu (15/6/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab menurut Hasanudin, perpanjangan akan melahirkan rezim otoriter dan tiran, serta kultus individu. Argumen perpanjangan katanya, sudah mengarah pada kultus individu terhadap Jokowi.
“Ini mirip-mirip era Soeharto atau era orde baru. Kami berharap, pembantu Presiden lebih baik bekerja sesuai mandatnya sebagai pembantu pada urusan bidang pemerintahan kementeriannya. Jangan sampai urusan desa malah jadi urusan politik. Ini mengacaukan,” pungkas dia. (Sofyan)