Erick Thohir Harus Kerjasama Dengan NGO Bongkar KKN di BUMN

- Jurnalis

Sabtu, 18 September 2021 - 08:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Kooordinator BUMN Watch Naldy Nazar Haroen

Ketua Kooordinator BUMN Watch Naldy Nazar Haroen

BERITA JAKARTA – Ketua Kooordinator BUMN Watch Naldy Nazar Haroen mengaku siap mensuport data dugaan korupsi seperti yang disebutkan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Sebelumnya, Kamis 16 September 2021, Erick Thohir menyebut ada oknum pegawai BUMN yang terindikasi melakukan korupsi.

“Erick Thohir harus bekerjasama dengan NGO yang kredibel guna membongkar adanya dugaan oknum BUMN yang nakal. Dan BUMN Watch siap memberikan data itu,” ujar Naldy, Jumat (17/9/2021) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Naldy menjelaskan, Erick Thohir harus tahu dimana oknum pegawai BUMN itu melakukan tindak pidana KKN itu.

Tak hanya itu, Naldy menyebut, gratifikasi kepada oknum pegawai BUMN juga termasuk KKN.

“Erick juga harus tahu kapan, dimana dan bagaimana caranya oknum itu melakukan dugaan korupsi. Karena, BUMN dan anak perusahaannya itu sekarang banyak,” jelasnya.

Naldy mencontohkan, ada dugaan KKN yang dilakukan oknum anak perusahaan BUMN dengan cara mengatur sebuah tender.

“Tidak perlu saya sebutkan nama anak perusahaan BUMN itu. Yang jelas, mereka telah mengatur siapa pemenang tender dalam suatu proyek. Tender itu sudah diatur seperti arisan saja. Jadi siapa pemenang tender sudah bisa ditebak,” tambahnya.

Naldy sepakat jika KKN di BUMN harus dihapuskan. Bagaimanapun KKN akan merugikan keuangan negara.

“Kami mendukung langkah Erick Thohir untuk memberantas KKN di BUMN dan anak perusahaanya. Karena, perbuatan itu bisa merugikan keuangan negara. Jadi, bukan hanya fokus pada dugaan korupsinya saja. Namun, penegak hukum juga bisa masuk melalui gratifikasi kepada oknum pegawai BUMN yang nakal,” kata Naldy.

Jika BUMN terus merugi dan terus terjadi korupsi lanjut Naldy, akan berimplikasi pada pemerintahan Presiden Jokowi.

“Ujung-ujungnya citra Presiden Jokowi juga yang jadi taruhannya. Padahal, pada periode terakhir pemerintahan Jokowi ini tentu akan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia,” pungkas Naldy. (Stave)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB