Darmizal: Logika Nicho Silalahi Terhadap Konflik Partai Demokrat Sesat!

- Jurnalis

Minggu, 12 September 2021 - 17:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HM. Darmizal MS

HM. Darmizal MS

BERITA JAKARTA – Salah satu pendiri Partai Demokrat, HM. Darmizal MS menyayangkan komentar aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Nicho Silalahi yang menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pihak dibalik Moeldoko dalam kemelut Partai berlambang Mercy tersebut.

“Nicho Silalahi berkomentar tanpa mengetahui duduk perkaranya. Ini sangat berbahaya jika seorang berkomentar untuk konsumsi publik tanpa dilandasai pengetahuan, literatur dan pengalaman yang cukup. Apalagi jika komentarnya mendeskreditkan seorang Presiden,” kata Darmizal kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).

Diungkapkan Darmizal bahwa dinamika perbedaan atau sering disebutkan sebagai dualisme kepengurusan pada Partai Demokrat adalah murni gerakan suara hati pendiri, kader senior dan tokoh Demokrat yang ingin mengembalikan Partai pada nilai-nilai luhur saat pembentukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para pendiri tersebut, lanjutnya, tidak ingin Partai Demokrat melupakan sejarah dan mengubah sejarah untuk kepentingan kelompok atau segelintir orang dari keluarga tertentu.

“Pasca KLB Sibolangit yang berlangsung sukses dan khitmad, bagi kami tidak ada lagi dualisme kerena KLB telah membatalkan AD ART produk luar Kongres Partai Demokrat versi SBY pada Maret 2020 dan mendemisionerkan kepengurusan AHY.

“Yaitu dengan mengembalikan Partai Demokrat kepada nilai-nilai yang ditanamkan oleh pendiri, sudah tidak ada lagi Partai Demokrat yang diketuai AHY,” ungkapnya.

Menurut salah satu inisiator KLB Partai Demokrat ini, KLB ditujukan untuk mengejawantahkan semangat dan niat tulus pendiri dan kader senior.

“Terpilihnya Moeldoko pada KLB Sibolangit dengan perolehan suara terbanyak dan demokratis, adalah tahapan awal untuk mengembalikan nilai-nilai luhur tersebut di dalam Partai Demokrat. Tidak ada alasan lain, seperti yang dituduhkan Nicho Silalahi,” tegasnya.

Darmizal memastikan, dalam dinamika yang terjadi di internal Partai Demokrat, tidak ada pengaruh atau intervensi dari Presiden Joko Widodo. Buktinya, permohonan kami untuk dapat pengesahan hasil KLB ditolak Menkumham pada 31 Maret 2021, sehingga perjuangan kami teruskan ke PTUN.

“Kami ingin kemenangan yang indah dilandasi penegakan supremasi hukum yang berkeadilan, berkepastian dan bermanfaat dalam sistem demokrasi di negara Indonesia tercinta. Ucapan saudara Nicho Silalahi, sungguh logika sesat dan menyesatkan.

“Jika hanya karena Moeldoko menjadi Kepala Staff Presiden maka sesuatu yang dilakukan oleh Moeldoko dalam kapasitas sebagai pribadi adalah pengaruh Presiden,” sindirnya.

Politisi senior alumni UGM ini menyebut, Moeldoko menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat adalah hak warga negara yang dilakukan dalam kapasitas sebagai pribadi.

“Apa yang disampaikan oleh Nicho Silalahi adalah kesesatan berpikir yang seharusnya tidak perlu terjadi,” pungkas Darmizal

Sebelumnya, Nicho Silalahi menduga, segala tindak tanduk yang dilakukan Moeldoko merupakan perintah Presiden Jokowi.

“Semangkin jelas segala tindakan yang dilakukan oleh Moeldoko patut kita duga atas perintah langsung Presiden,” kata dalam akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Sabtu, 11 September 2021.

Dia pun mengimbau agar Partai Demokrat melawan langsung Presiden. Pasalnya menurutnya, apa yang dilakukan oleh Moeldoko saat ini tidak bisa dipisahkan berdasarkan urusan pribadi.

“Kalau Demokrat mau melawan maka jelas lawan saja langsung Presiden. Logikanya apa yang dilakukan oleh Moeldoko maka itu tidak bisa dipisahkan urusan pribadi saja,” tegasnya. (Stave)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB