BERITA BANTEN – Dua hari tinggal di Desa Kanekes, Baduy luar, banyak membawa inspirasi bagi 4 wartawan asal Bekasi ketika beraktivitas dengan warga setempat, Jumat (23/10/2020).
Dalam perjalanan ini, empat wartawan yaitu, Mulyadi (beritaekspres.com), Aji (Beritabekasi.co.id), Sigit (rambunasional.id), Suganda (poskoberita.com), berinteraksi dengan warga Baduy dalam dan Baduy Luar.
Mereka melihat dari pakaian Baduy luar yaitu dengan menggunakan pakaian berwarna hitam dengan sarung batik khas Baduy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbeda dengan suku Baduy dalam dengan atasan putih, ikat kepala putih. Aktivitas para wanita warga kanekes seperti menenun dan berjualan menjadi pemandangan sehari-hari.
Dihari pertama Jumat menjelang Subuh, sesampainya di Terminal Ciboleger pukul 03.00 WIB, warga setempat, Sadiman, langsung menjemput para jurnalis tersebut.
Setelah beristirahat setengah hari, siang pukul 13.00 WIB mereka diantar menuju Desa Gajebo. Dimana terkenal dengan jembatan bambu buatan tangan dengan menggunakan ikat ijuk.
“Baduy ini memang eksotis dimata kami para jurnalis. Masyarakat yang ramah, banyak kegiatan masyarakat disini untuk dijadikan tulisan, angle menarik pun sering kita lihat untuk difoto,” kata jurnalis Beritabekasi.co id, Dwi Septiaji atau yang biasa di sapa Aji Bewok.
Masyarakat suku Baduy Dalam, sambung Aji, benar-benar ramah dan kami sempat komunikasi dengan warga Baduy Dalam yang ketemu dalam perjalanan di sebuah kampung.
Pria asli Baduy, Sadiman, yang mendampingi empat jurnalis Bekasi tersebut menjelaskan tentang Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Pria yang besar dilingkungan Baduy tersebut membuka wawasan para jurnalis asal Bekasi. Bahkan dia bersedia menjadi pendamping bagi wisatawan yang berkunjung ke Baduy.
“Kalau ada pengunjung yang ke Baduy, ngak apa – apa saya dampingi. Cuma kalau saya ada kerjaan lain, nanti bisa didampingi dengan warga sini juga,” pungkasnya. (Usan)