BERITA BEKASI – Miniatur pesawat tempur jenis F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) jadi ikon dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 warga Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) RT01/RW024, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Meniatur pesawat bertulang bambu berbalut kardus bekas tersebut cukup menarik perhatian, terutama dikalangan anak-anak ketika melakukan pawai keliling komplek. Pasalnya, ketika melintas, meniatur tersebut mengeluarkan suara bak pesawat asli tengah melintas diwilayah mereka.
Kepada Matafakta.com, Ketua RT01/RW024, Perumahan VGH, Agus Priyono mengatakan, miniatur pesawat tempur ini, merupakan karya dari salah satu warga RT01 yang memang memiliki jiwa creative. Setiap tahun, selalu menciptakan ide atau karya untuk menyemarakan HUT kemerdekaan RI dilingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pak Sarni, adalah warga kita yang boleh dibilang paling aktif dan menjadi andalan disetiap kegiatan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan kekreatifan. Ada aja idenya setiap perayaan tahunan atau kegiatan lainnya dilingkungan,” ujar Agus ketika berbincang ringan, Rabu (19/8/2020).
Untuk miniatur pesawat ini, kata Agus, awalnya dia juga cukup kaget, karena mengeluarkan suara aslinya pesawat zet tempur yang diambil dari Youtube lalu disambungkan melalui via Bluetooth spiker aktif yang disembunyikan didalam badan miniatur pesawat tersebut.
“Ya…cukup kreatiflah. Ukuran pesawatnya lumayan besar ditumpangi diatas sepeda yang memang disiapkan untuk pawai keliling Komplek. Lumayan lah, buat sebuah perayaan bisa juga buat bahan perhatian. Terima kasih pak Sarni,” imbuhnya.
Selain miniatur pesawat, lanjut Agus, pawai juga dimeriahkan dengan sepeda hias lainnya seperti miniatur mobil, kapal, motor GP dan sebagainya dari hasil kreatif para orang tuanya masing-masing yang diikuti berbagai usia anak dan tetap mengacu pada protokoler kesehatan dimassa pandemi Covid-19 ini.
“Tahun-tahun sebelumnya, kita keliling itu hampir semua wilayah RT. Disinikan ada 8 RT, tapi sekarang kita batasi dan diutamakan di jalan utama Perumahan aja. Sebelum berangkat pawai, kita terlebih dahulu menggelar upacara bendera sebagai penghormatan,” jelas Agus.
Setelah pulang pawai, barulah kita menggelar perlombaan lanjutan perayaan 17 Agustus. Karena, hari-hari sebelumnya, perlombaan juga sudah berjalan dari panitia yang sebelumnya sudah dibentuk yang dipercayakan kepada Karang Taruna setempat.
“Lombanya macam-macam. Ada tanding voly antar gang ibu-ibu dan bapak-bapaknya juga ada, futsal anak, tangkap lele, makan kerupuk dan sebagainya. Ya, meski berjalan sederhana, tapi cukup meriahlah untuk bisa ikut serta dalam momentum perayaan ini,” ungkapnya.
Sebenarnya, tambah Agus, Sabtu 22 Agutus 2020 besok sebagai acara malam puncak ada panggung hiburan organ tunggal, sebagai penutup acara setelah hiburan tari-tarian yang ditampilkan anak-anak kita, tapi berhubung keadaannya Covid-19, para pengurus dan tokoh akhirnya memutuskan untuk disederhanakan.
“Tadinya, sebagai penutup acara 17 Agustus kita adakan hiburan organ tunggal seperti tahun – tahun sebelumnya, tapi untuk tahun ini kita batalkan. Acara puncaknya tetap, tapi lebih disederhanakan, karena masih ada pembagian hadiah lomba. Ya, sambil kita doakan semoga keadaan Covid-19 ini segera berlalu, sehingga keadaan kita kembali normal,” pungkasnya. (Almira)