BERITA BEKASI – Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto pimpin apel pagi di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) terkait pemberitahuan hasil peninjauan Wakil Walikota Bekasi ke daerah berpotensial rawan banjir sekaligus memperingati HUT Koperasi Ke-73, Senin (20/7/2020).
Ditengah pandemi wabah Covid-19, banyak dari penggerak UMKM, pembisinis bahkan roda perekonomian di pemerintahan mengalami dampak yang cukup serius akibat wabah Covid-19, khususnya dibidang finansial.
Hal ini, merupakan suatu tantangan bagi pihak Koperasi untuk mensiasati bagaimana caranya agar roda perekonomian tetap produktif jalan dan tumbuh berkembang meskipun tengah wabah virus Corona atau Covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dampak Covid-19 mengharuskan para penggerak usaha khususnya didunia perkoperasian untuk bisa berinovasi dan melakukan modernisasi sistem dan pengembangan kapasitas untuk dapat masuk ke setiap sektor-sektor ekonomi unggulan nasional.
“Seperti, sektor pangan, komoditi, maritim, pariwisata dan industri pengolahan, masa depan Indonesia berada ditangan generasi milenial. Dirgahayu Koperasi Ke-73,” seru Tri.
Pembahasan yang selanjutnya, adalah pembahasan mengenai penanganan banjir, salah satu faktor penyebab banjir yang kerap terjadi adalah minimnya resapan air, sampah yang menghambat laju air pada sungai dan pompa booster yang sudah terbilang tua dan harus diperbaharui.
Hasil tinjauan Wakil Walikota pada Kali Bekasi terbilang sangat memprihatinkan, dari segi kebersihan terbilang kurang akibat limbah pabrik yang zonasinya diluar area Kota Bekasi, sampah yang berserakan dan folder air yang kurang memadai apabila curah hujan tinggi di daerah Bogor dan Kota Bekasi.
“Oleh karena itu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air agar terus berkordinasi dengan BALAI Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), agar segera diselesaikan terkait penggunaan lahan PJT pinjam pakainya karena kita akan pergunakan lahan untuk tambahan folder,” lanjutnya.
Tri Berharap, Dinas-Dinas terkait agar bisa bersinergi dalam penanganan hal ini, tanggap bencana perlu ditingkatkan agar bisa meminimalisir daerah-daerah yang masih berpotensi banjir. (Edo)