Calon Pengganti Kapolri Mulai Marak Dipergunjingkan di Internal

- Jurnalis

Kamis, 11 Juni 2020 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua IPW, Neta S Pane

Ketua IPW, Neta S Pane

BERITA JAKARTA – Meskipun masa jabatan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis masih enam bulan lagi, bursa calon Kapolri di internal Kepolisian mulai marak dipergunjingkan. Sedikitnya ada delapan nama yang disebut – sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Dari pendataan Indonesia Police Watch (IPW), kedelapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua, (Irjen). Kedelapan nama ini, mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991.

“Mereka adalah Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim) dan Komjen Gatot (Wakapolri),” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Matafakta.com, Kamis (11/6/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng) dan Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

“Ketiga jenderal bintang dua ini, bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli ini, posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga,” jelas Neta.

Sehingga, sambung Neta, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi. Sebab keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan.

“Sesuai prosedurnya, nama nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM dan Kadiv Propam,” ungkapnya.

Nama – nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada Presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi III DPR RI. Di sisi lain, Kompolnas juga memberikan nama – nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden.

Dikatakan Neta, dalam bursa calon Kapolri kali ini, IPW melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yakni Geng Solo terdiri dari jenderal – jenderal yang pernah bertugas di Solo, Geng Idham jenderal – jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.

“Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal Kepolisian tersebut, yakni Geng Syafruddin, Geng Tito dan Geng BG,” imbuhnya.

Pengamatan IPW, dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elit kekuasaan di Kepolisian.

“Sementara, Geng BG tersisi di luar lembaga Kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal – jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal Kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja,” ucap Neta.

Selain itu, ada dua hal lagi yang menarik untuk dicermati. Pertama, adalah nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rico disebut sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat yang bersangkutan adalah Adimakayasa Akpol 88 B.

Jika hal itu terjadi, tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika Kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi.

Kedua tambah Neta, disebut sebutnya nama Irjen Fadil sebagai calon pengganti Jenderal Pol Idham Azis mengingat Kapolda Jatim itu adalah salah satu “tim sukses” saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR RI.

“Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti,” pungkas Neta. (Usan)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB