BERITA JAKARTA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendampingi Menteri Kordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy dalam meninjau kesiapan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati terkait kepulangan WNI yang menjadi ABK dari Kapal Pesiar Diamond Princess pada Minggu 1 Maret 2020 siang.
Selain itu turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Bandara.
Menko PMK mengakatan WNI yang datang akan dievakuasi dengan KRI dr. Soeharso sambil menunggu hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan Pusat Laboratorium Penyakit Infeksi Kementerian Kesehatan. ABK yang dievakuasi sudah mendapat sertifikat status sehat dari otoritas Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Namun demikian kita akan memperdalam sesuai dengan perintah Bapak Presiden harus dengan segala kehati-hatian maka masih akan dilakukan tes ulang,” ungkap Menko Muhadjir, Senin (2/3/2020).
Jumlah WNI yang akan dievakuasi sebanyak 69 orang yang terdiri dari 2 perempuan dan 67 laki-laki. Jumlah ini terjadi penambahan setelah sebelumnya ada 68 orang namun bertambah 1 orang karena dinyatakan sehat setelah sebelumya sakit.
Selain itu, terdapat 11 kru dan 12 tim pendamping dengan total 92 orang. Dari bandara WNI diangkut oleh 5 bis milik RSPAD Gatot Soebroto yang sebelumnya sudah didisinfektan.
Sementara itu menurut Menhub, alasan Pemerintah memilih bandara Kertajati karena lalu lintas udara yang minim dan jauh dari aktifitas warga.
Selain itu bandara ini memiliki lahan yang luas sehingga memudahkan saat pesawat pengangkut disterilisasi selama 3 hari.
Pada kesempatan yang sama Menkes mengatakan saat ini semua fasilitas yang ada sudah sangat memadai dan sudah baik.
“Semoga semua bisa berjalan baik, lancar sehingga bisa berjalan dengan sempurna,” ungkap Menkes saat meninjau Bandara Kertajati.
Sebelumnya, Menkes meninjau Pelabuhan PLTU Sumur Adem di Indramayu. Pelabuhan tersebut nantinya akan menjadi pemberangkatan WNI ke Pulau Sebaru di Kepulauaan Seribu DKI Jakarta. (Usan)
BeritaEkspres Group