BERITA BEKASI – PT. Hadez Graha Utama merupakan pengembang dengan basic bisnis konstruksi yang hijrah mengeluti bisnis property. Perumahan “Jatiasih Central City” (JCC) yang kini tengah dibangun diatas lahan seluas 16 hektar dekat Pintu Tol merupakan proyek perdananya yang berinvestasi Rp1,5 triliun di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Selain Kota Bekasi, saat ini, PT. Hadez Graha Utama mulai merambat ke Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang sudah diawalinya dengan pembangunan infrastruktur sejak 2019 lalu. Sementara, untuk pembangunan perumahan “Cikarang Underground District” akan segera dimulai tahun ini yakni, 2020.
Diluar dari wilayah Jawa Barat, PT. Hadez Graha Utama juga kini tengah menyiapkan ekspansi membangun properti jenis rumah tapak di Bali, Bengkulu dan Yogyakarta. Enam bulan pertama di tahun 2019, PT. Hadez, telah mengantongi marketing sales mencapai Rp1 triliun dengan produk andalannya, Jatiasih Central City, Andara Nine Residence dan Cikarang Village.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami juga ada rencana membangun perumahan di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, namun masih berhadapan dengan perizinan lahan,” kata Direktur Utama (Dirut) PT. Hadez Graha Utama, H. Ahmad Saepulloh ketika berbincang ringan dengan Matafakta.com, Jumat (17/1/2020).
Tak hanya itu, berbekal dari pengalaman di bidang konstruksi yang akan dimanfaatkannya untuk ekspansi bisnis disektor property ini juga, memiliki land bank yang lumayan luas yang nantinya juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan perumahan dan produk property lainnya.
“Selain itu kami juga punya beberapa land bank lumayan luas dan akan kami manfaatkan untuk pengembangan perumahan dan produk properti lainnya,” ulas Ahmad.
Ditengah perbincangan, Ahmad Saepulloh tak lupa mengungkapkan rasa prihatinya terhadap musibah banjir yang menimpa warga yang terjadi dibeberapa wilayah di Kota Bekasi. Untuk itu, PT. Hadez Graha Utama ikut memberikan sumbangsinya kepada warga Kota Bekasi sebagai bentuk kepedulian dengan sesama terhadap warga korban banjir.
“Kita, PT. Hadez, kemaren, Selasa 7 Januari 2020 ke Perumahan Pondok Gede Permai (PGP). Karena, wilayah itu, terdampak banjirnya lumayan cukup parah. Untuk PGP sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, waktu awal-awal lokasi ini dilanda banjir pihaknya langsung turun memberikan bantuan,” kata Ahmad.
Bantuan yang diberikan itu lanjut Ahmad, berupa air bersih, kebutuhan sembako, kebutuhan pokok bayi dan utamanya alat-alat pembersih bagi warga korban banjir. PGP sendiri menurutnya, merupakan wilayah yang paling parah terdampak banjir akibat hujan yang turun mulai malam pergantian tahun baru, Selasa 31 Desember 2019 malam.
“Tim kita, sempat berkeliling kelokasi terdampak banjir di PGP saat memberikan bantuan dan ternyata banyak juga rumah warga yang terdampak seperti lumpur bahkan sejumlah rumah warga rusak akibat banjir kemarin,” ungkap Ahmad.
Untuk itu tambah Ahmad, bagi warga yang terdampak banjir khususnya warga Kota Bekasi agar diberikan ketabahan dan kesabaran. Sebab, musibah merupakan ujian bagi kita semua dan tidak ada yang bisa disalahkan atau saling menyalahkan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.
“Ini musibah, ujian kita ngak bisa saling menyalahkan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Udah ngak ada manfaatnya saling menyalahkan selain memberikan kepedulian. Meski tidak cukup untuk semuanya, tapi merupakan suatu anugrah bagi kita yang turut ikut peduli dengan sesama,” pungkasnya. (Indra)